Baca Juga
Gerusan Sungai Lariang pada bibir jalan dan jalan alternatif yang dibuat warga |
Pasangkayu –
Jebolnya tanggul penahan banjir Sungai Lariang di Desa Lariang, Kecamatan Tikke
Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat
(Sulbar), tiga bulan yang lalu masih
terus berdampak bagi masyarakat, khusunya bagi masyarakat Dusun Kalindu.
Kini gerusa Sunga Lariang yang legendaries tersebut, mulai
mencicil, sedikit demi sedikit bibir jalan menuju ke Dusun Kalindu. Bila hal ini
dibiarkan, maka ratusan hektar lahan rakyat bisa habis, perkampungan di Dusun
Kulu bakal tergenang air.
Anggota Dewan Kabupaten (Dekab) Pasangkayu, Yani Pepi Adriani,
sejak cebolnya tanggul penahan 3 bulan
lalu sudah bekerja dilokasi bersama Kepala Desa (Kades) Lariang, Firman, katakan,
kalau dirinya sudah berkordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk
pemerintah daerah, namun yang konsisten dalam penanganan gerusan Sungai Lariang
ini hanya, pihak pemerintah desa, masyarakat dan PT. Lettawa, salah satu anak perusahaan
dari PT. Astra Agro Lestari (AAL).
Dekap Yani Pepi di lokasi |
“Saya kira ini adalah persoalan kemanusiaan, yang harus
ditangani dengan segera. Kalau dibiarkan akan berdampak luas dan kerugian bagi
masyarakat khususnya di Dusun Kulu.
Karena itu, secara pribadi maupun sebagai legislatif yang kebetulan masyarakat
sini adalah konstituen saya, harus berbuat dan berkoordinasi secara intens pada
pihak-pihak yang peduli dan mau bekerja mengatasi masalah ini,” papar Yani yang
ditemui di lokasi, Rabu (30/05/208).
Dekab Yani Pepi Adriani
berinisiatif menurunkan alat berat berupa excavator miliknya ke lokasi jebolnya
tanggul sungai, di awal bulan Mei 2018. Langkah Pepy diikuti Pemerintah desa
dan masyarakat Desa Lariang serta sejumlah
unit truk ditambah 5 unit dari PT. Astra dikerahkan
mengangkut batu gajah.
“Kami berterima kasih kepada anggota dewan Kabupaten
Pasangkayu Yani Pepi Adriani yang telah
mengerahkan tenaga dan fikiran membantu menanggulangi masalah banjir Sungai
Lariang ini,” kata Malik, salah satu warga di lokasi.
Keberadaan Dekab Yani Pepi Adriani, Kades Lariang, Armada alat
berat dari PT AAL serta sejumlah masyarakat, hamper setiap hari. Bahkan pada
saat berita ini diturunkan Yani bersama Kades Lariang, Firman memimpin
pembuatan jalan darurat melewati kebun sawit masyarakat demi antisipasi longsor
yang semakin jauh, sambil terus dilakukan perkuatan tebing.
“Masalah Sungai Lariang ini, cukup rawan memang. Karena itu
kami minta pemerintah untuk segera tangani demi masyarakat. Kalau dibiarkan
berlarut-larut akan timbulkan kerugian yang besar,” tambah Kades Firman.
Dinformasikan juga oleh warga kalau tanggul Sungai Lariang yang tergerus air ini dibangun
2014 lalu oleh Balai Wilayah Sungai (BWS).
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar