Cari di Blog Ini

Followers

Saturday, October 13, 2018

Dua Pekan Pasca Gempa Tsunami Palu, Al Bihar Foundation Berikan Bantuan ke Pengungsian Balaroa

Baca Juga


Al Bihar  Foundation Indonesia serahkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu
Al Bihar  Foundation Indonesia serahkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu

PALU, lenterasulawesi - Pasca dua pekan gempa dan tsunami Palu-Donggala-Sigi, bantuan kemanusiaan terus mengalir dari berbagai pihak. Tak terkecuali Al Bihar Foundation Indonesia. Bantuan berupa makanan dan pakaian muslim, serahkan lansung di pengunsian lapangan Balaroa, kelurahan Balaroa, Kecamatan Tatanga,  Palu Barat, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (12/10/2018). 

Koordinator Sulbar Al Bihar Foundation, Fitri Patonangi usai menyerahkan bantuan secara simbolis mengatakan, sebagai Yayasan agama, Al Bihar Foundation ikut merasakan penderitaan saudara yang menjadi korban gempa dan tsunami beberapa hari yang lalu. 

Menurutnya, bantuan berupa makan, pakai, selimut dan mesin genset setelah gempa dan tsunami Palu-Donggala-Sigi ini merupakan tahapan ketiga dan akan menyusul minggu depan tahap selanjutnya. 

"Alhamdulillah bantuan ini sudah ketiga kali dari Al Bihar Foundation. Kemarin kami juga mengirimkan alat peneranga, lampuh led dan power bank untuk memberikan jaringan komunikasi pada minggu pertama pasca gempa. Dan InsyaAllah akan menyusul minggu depan lagi, kata Fitri. 

Ia mengungkapkan, bantuan ini adalah bagian dari uluran tangan sebangsa dan sesama manusia, yang berarti ikut merasakan penderitaan yang di alami para korban gempa dan tsunami.

"Dua pekan terakhir, kami hanya bisa sedih melihat penderitaan saudara -saudara-saudara kita yang menjadi korban. Alhamdulillah saat ini dengan mewakili teama-teman di Jakarta kami bisa bertemu lansung dan menyerahkan bantuan , sedih Fitri. 

Dia menuturkan, kondisi pengungsi di sepanjang perjalanan dari Kabupaten Donggala hingga memasuki kota Palu, dan di lapangan Balaroa, sangat menyayat hati.

"Saya melihat sendiri kehancuran yang luar biasa di sepanjang perjalanan. Nyaris tak ada rumah yang utuh setelah dihantam gempa," ujar Fitri yang komisioner Bawaslu Sulbar. 

Rasak (42) tahun, penerima bantuan secara simbolis mengatur rasa terimakasih yang dalam. Meski sudah dua pekan gempa dan tsunami telah berlalu, ratusan pengunsi warga Balaroa dan sekitarnya masih tetap saja memilih di pengunsian. 


" Ya, mau kemana lagi kita. Setelah musibah gempa itu kami tidak punya tempat tinggal lagi. Rumah kami rata dengan tanah bu, " sedih Rasak. 
(ndi/LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.