Baca Juga
Aby Djalaluddin dan rekayasa foto jembatan Ponulele tahun 2014 (gallerykaili.blogspot.) |
PALU,
lenterasulawesi – Jembatan Ponulele, salah satu jembatan indah di
Indonesia, berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), ikut pula tersapu
oleh bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Kabupaten Donggala dan Kota
Palu, 28 September 2018 lalu.
Meskipun telah roboh mencium bumi dan air laut, jembatan
ini memiliki kenangan yang indah di mata orang-orang yang pernah menapak di
atasnya. Ya, itulah, manusia hanya berserah atas takdir dan kehendak Allah Yang Maha Kuasa.
Jembatan Ponulelele sebelum terjadinya gempa dan tsunami, 28 September 2018 ( nova.grid.id) |
Tentang Jembatan Ponulele ini, lenterasulawesi dapat referensi
menarik dan unik dari sebuah blog bernama
gallerykaili.blogspot.com.
Site blog ini adalah milik Aby Djalaludin. Keterangan dari Personal
Facebook (PF) miliknya pada akun Abee Zam-zami Djalaludin (Ikfan), ia adalah warga Kota Palu
(Sulteng). Bekerja sebagai editor di Amasei
Creative Toaya. Aby pernah bersekolah di SMA 1 Sindue
dan SMA Negeri 1 Toaya serta alumni Jurusan Art
design di Universitas
Negeri Jakarta.
Pada tahun 2014 silam, tepatnya, Rabu, 27 Agustus 2014, Aby
mempublish sebuah gambar hasil rekayasa foto dari Jembatan Ponulele tersebut di
blog gallerykaili.blogspot.com.
Kemudian memberinya judu, Manipulation
Photoshop.
Jembatan Ponulele pasca gempa dan tsunami 28 September 2018 (Uwe Dadang) |
Dalam publish Aby tahun 2014 tersebut, Jembatan Ponulele
digambarkan mengalami kepanikan luar
biasa. Jembatan retak dan patah, orang berlarian menyelamatkan diri. Ada gelombang air laut menyapu menyerang
jembatan. Apa yang digambarkan Aby tersebut, lalu menjadi nyata pada 28
September 2018. Jembatan itu hancur oleh gempa da tsunami berkekuatan 7,4 skala
richter di Kabupaten Donggala dan Kota Palu.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar