Baca Juga
Umar, Kades Bulubete (songkok putih) bersama anaknya 2 tahun selmat dari reruntuhan |
SIGI,
lenterasulawesi
–Masih tergambar di raut wajah Umar K. Sanulibu sisa geri dan trauma yang mendalam. Ia baru saja tragedi yang mengerikan. Saat terjadi gempa
dan tsunami di Donggala, Palu dan Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), ia bersama jamaah lainya di ada dalam Masjid
di Desa Bulubete, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Lalu masjid itu
romboh menimpah mereka.
Umar, pria paru baya itu terlihat menggigit bibirnya menahan sakit akibat tertimpa reruntuhan bangunan Masjid. Untungnya ia dan dua orang anak kembarnya yang masih
berusia 2 tahun serta satu orang saudara kandungnya selamat dari maut.
Umar yang tak lain adalah Kepala Desa (Kades)
Bulubete ini menuturkan, Jumat (28/9/2018) petang itu, mereka sedang melaksanakan kewajiban sholat magrib
berjamaah. Saat guncangan hebat yang berkekuatan 7,4 skala richter tiba-tiba
menghentak dan meluluh lantakkan bangunan berkubah itu.
Masjd Desa Bulubete dimana Umar K. Sanulibu bersama jamaah tertimpan runtuhan |
"Kami jamaah magrib di dalam masjid, saya dan 2 anak
yang masih berusia 2 tahun serta kakak yang selamat dari maut. Sembilan orang lainnya, semuanya meninggal, termasuk
anak sulung saya," ujarnya dengan mimik sedih.
Lanjutnya, saat
guncangan terjadi, mereka yang berada di dalam Masjid berusaha untuk lari
keluar termasuk dirinya. Namun terlambat, Kubah Masjid dan seluruh badan
bangunan yang berukuran 23×23 meter itu ambruk ke tanah dan menimpa mereka
semua.
Dalam kondisi yang tidak berdaya itu, Umar hanya
bisa pasrah. Terbetik dalam pikirannya tak akan selamat dari timbunan bangunan
besar itu. Allahu Akbar, Allah berkehendak menyelamatkan nyawa dan kuarganya dari tragedi
maut tersebut.
"Saat itu saya kumpulkan sisa kekuatan untuk
teriak minta tolong, dan ternyata ada mendengar. Mereka warga datang menolong
menggali saya yang tertimbun bangunan," kenangnya.
Gazalim kakak Kandung Kades Umar, juga adalah
salah satu dari jamaah solat magrib yang
selamat saat bangunan ambruk. Ia berhasil keluar dari reruntuhan. Dalam
benaknya, adik kandung dan ponakannya sudah tak selamat lagi.
Gazlim tidak menyangka Kades dan ponakanya selamat.
Ia yang selamat keluar dari reruntuhan itu teriak dan berlari
sekencang-kencangnya menyampaikan ke warga bahwa Kades ada dalam reruntuhan masjid.
“Kami mendengar
suara kades minta tolong, kami dan warga lainnya langsung menong beliau dari
dalam bangunan yang sudah rata dengan tanah itu. Kami baru bisa mengevakuasi
setelah jam 8 malam," tambah Sekdes yang juga ikut dalam perbincangan
kami.
Pantauan wartawan, Minggu (7/10/2018) Alim,salah
satu bocah yang belum tau apa-apa ini tidak mengalami cedera ataupun luka gores
ditubuhnya. Sementara kembarnya mengalami patah tulang.
(Ardi/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar