Cari di Blog Ini

Followers

Saturday, December 7, 2019

Postingan Yusak Nole Lolang Tawarkan Sejuk Di Mamasa?

Baca Juga

Yusak Nole Lolang dan himbauan Bupati  Mamasa, H. Ramlan Badawi untuk pemasangan pohon natal    (foto: fb. Yusak)
Yusak Nole Lolang dan himbauan Bupati  Mamasa, H. Ramlan Badawi untuk pemasangan pohon natal    (foto: fb. Yusak)

MAMASA, LENTERASULAWESI  -  Sikap demokrasi rakyat  Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) yang begitu tinggi dibarengi   kritikan yang tajam terhadap kebijakan pemerintah. Kadang menimbulkan suasana kurang nyaman bila dilihat secara sepintas. Namun bila dicermati, itu semua demi kebaikan Bumi Kondo Sapata Wai  Sapalelean.  

Membaca semua yang terjadi di  daerahnya tersebut, penggunan Sosial Media (Sosmed)  facebook, Yusak Nole Lolang mencoba tawarkan kesejukan dengan mengajak warganet  Mamasa lainnya. Yusak yang juga Jurnalis senior di Mamasa,  Sabtu (07/12/2019) me-post- ing di wall-nya

“Selamat  pagi semuanya, terlebih warga Mamasa. Setelah doa pagi hari ini sya mencermati sebuah postingan terkait dengan anjuran Pemerintah Kab. Mamasa,  tentang Pemasangan Pohon Natal didepan rumah warga yang kembali disorot nitizen. Apa yang salah dengan anjuran ini?
Bukankah ini anjuran yang sangat baik?.  Marilah kita belajar menghargai sebuah upaya pemerintah untuk mengabalikan identitas ke-Mamasa-an dan integritas kita sebagai daerah mayoritas.  Persoalan Muri  itu adalah hal  lain karena yang merencanakan pencapaian  rekor MURI pohon natal terbanyak,  bukan  Pemkab,  tetapi sebuah komunitas, Tondokku Mamasa, yang kemudian memohon kerjasama dengan Pemkab. Dan dengan dasar itulah  Pemkab dalam hal ini Bupati mengeluarkan surat  edaran berupa himbauan pemasangan pohon natal di depan rumah warga. Logikanya,  jika kita merasa Kristen, tanpa dihimbaupun jika kita merasa bersyukur dan bersukacita menyambut Natal,  pasti dengan sukararela kita berkreasi pasang pohon natal di depan rumah masing.
Salut dengan pemrakarsa  Kampung Natal di Tondok  Bakaru  tanpa perintah  bergerak karena sukacita.
Sebelum ada himbauan  Bupati,  H. Ramlan, semua adem, diam tanpa karya. Eee, setelah Bupati  keluarkan himbauan untuk pasang pohon natal sebagai tanda sukacita,  beliau malah menuai kritiam, cacian dan makian.
Apa maunya kita kah?  Heran saya jika hal-hal  yang sifatnya religius sudah dipolitisir untuk menjatukan martabat dan harga diri pejabat kita. Woiiiii kalau mau kritik kepemerintah, datangi dan kasih kritikan sekaligus tawarkan solusi, bukan kongkow-kongkow  carilan masalah untuk menjatuhkan.”

Pernyataan Yusak tersebut mendapat sambutan baik dari  pengguna fb PitHer P Arruan dengan katakana. “Salut.” Kemudian direspon oleh Andi Waris Tala. “Saya fikir anjuran ini sangat luar biasa.!  Toleransi  antarumat wajib di pelihara!. Hal positif seperti diatas wajib didukung!. Kecuali  hal hal yang merugikan orang banyak, wajib di  kritik, salam.”

Menanggapi  Andi Waris Tala,  Yusak, katakana, “ Andi Waris Tala betul dindaku,  moi tang malanna ladinge umpasala toa'parenta dicarikan jalan supaya itu kelihatan salah, nggi'pi ladikuan liau pasngkoa'pohon natal lako olo banuammu mane lana pasang, nakuai toma'paenta pasngngi, ta'pa napasang nakua omi pencitraan, harus ini harus itu.!  Ah ada-ada saja.”
Kemudian warganet lainnya, Hermanus Tandy berkomentas.  “Saya bersyukur warga Kelurahan Mamasa berpikiran jernih seperti pak Yusak ini. Mari kita semarakkan natal tahun ini dengan menghias rumah dan halaman masing-masing dengan pohon Natal yg dibuat dari bahan yang ada di sekitar kita tanpa merusak lingkungan.

Kemudian ditanggapi baik oleh Zafran Zafran. “Saya sebagai muslim sangat setuju mengenai anjuran itu demi toleransi antar umat.” Yavet Sambokaraeng katakan.  “Zafran Zafran luar biasa ,  terima kasih saudara. Yang dibalas kemudian oleh  Zafran Zafran. “Yavet Sambokaraeng, siap kandaku.”

Susana kemudian larut  dalam  persaudaran oleh komentar warganet, Andar Bandangan.  “Santai saja Mas. Yang  penting  yang dikritik sama yang mengkritik masih sama-sama Pancasilais. Lalu disahuti Yavet Sambokaraeng. “Mantap bung.  Karya dan  karsa parallu. Mari  bersama berpikir dan lakukan tindakan nyata , buat  Mamasa ,  tenaga, pikiran/ide-ide  brilian, kita berikan.”
LS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.