Cari di Blog Ini

Followers

Saturday, September 12, 2020

Opini Adam Kawilarang Menakar Potensi Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasangkayu 2020

Baca Juga

Ilustrasi Pilbub Pasangkayu
Ilustrasi
 

Tahapan pendaftaran calon kepala daerah 2020 di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat  baru saja usai. Itu kemudian menorehkan tiga pasangan yang bakal berkontestasi di kabuaten penghasil sawit ini. Masing-masing  adalah pasangan H. Yaumil Ambo Djiwa - DR. Hj. Herny Adj, H. Muhammas Saal - Musawir Azis Isham serta pasangan H. Abdullah Rasyid - Muh. Yusri M. Nur dari jalur independen.

Pada fase ini, ribuan jantung berdetak lebih kencang dari biasanya. Adrenalin berpacu berkejaran dengan gonjang - ganjing  issue, rumor maupun info aktul baik yang berasal dari  grassroot, Sosmed, tokoh masyarakat , maupun kalangan elit politik lokal. Semua  itu akan menkerucut  pda issu sentral , yakni pasangan mana yang paling berpeluang merebut  tampuk  pimpinan tertinggi didaerah ini.

Dus , sinyalemen soal  “kesaktian”  ketiga pasangan calon ini sebenarnya telah mengarah kepada  hal spesifik dan tekhnis , misalnya tentang “kendaraan politik.”  Kematangan tim pemenangan, kekuatan personal figur, maupun kemampuan financial (coast politic ) mereka.

Sebutlah, Pasangan H. Yaumil  Ambo Djiwa - DR. Hj. Herny Agus Adj, diusung 10 partai dengan  kekuatan kuota kursi parlemen  jauh melampaui hingga 220% . Di atas kertas, sangat  yakin akan menang mudah atas rivalnya. Betapa  tidak , jika berdasarkan akumulasi  suara anggota DPRD yang  tergabung dalam koalisi mereka, maka diperoleh angka 52. 000 suara. Belum lagi, Yaumil  sendiri merupakan salah satu tokoh utama daerah  ini.  Latar belakang sejarah terbentuknya daerah ini adalah salah satu “jualan politik”  yang efektif.  Sebab beliau adalah “penggagas” pemekaran.  Bahwa pada saat menisbatkan diri untuk maju berkontestasi, ia berada  pada posisi  Wakil Ketua I DPRD pasangkayu.

Sementara itu, DR. H. Herny  Agus ADj, adalah istri Bupati  Pasangkayu yang  dalam  hal ini  juga tak dapat diremehkan begitu saja. Terbukti  pada Pileg 2019 lalu ia  meraup suara lebih kurang 35. 000 di Pasangkayu. Ia juga mengomandoi TP-PKK , Majelis Ta’lim  dan banyak  lagi lainnya.

Sementara itu , pasangan lainnya disebut-sebut  tak kalah “ngeri” kekuatannya adalah Drs. H. Muh. Sa’al - Musawir Azis Isham. Paket ini berlatar belakang tak main-main, H. M. Saal misalnya , selain menakhodai Hanura  Pasangkayu dengan perolehan kursi terbanyak dan menduduki kursi Ketua DPRD, ia juga dalam posisi  incumbent  (wakil bupati, red ), bahkan saat  ini merupakn tokoh sentral etnis Mandar di Kabupaten Pasangkayu. Sebagai catatan, Suku Mandar mendekati  35%  dari keseluruhan jumlah penduduk Pasangkayu. Serta beberapa organisasi berskala lokal juga berada dalam komandonya.

Sementara itu,  Musawir  Azis Isham, calon wakil bupati dari pasangan bertagline ”SALAM”  ini juga bukan tokoh sembarangan, sebab selain sebagai politisi  papan atas, dirinya juga merupakan salah satu tokoh utama pemekaran kabupaten.

Bagaimana dengan Pasangan,  IR. H. Abdullah Rasyid -  Muh. Yusri M. Noer yang maju berkat dukungan rakyat  melalui Jalur perseorangan? Jika menilik figurnya,  Abdullah Rasyid adalah salah satu tokoh fenomenal yang  tak  boleh diremehkan,  tengok  saja hasil  perhelatan  Pilkada 2010 dan 2015 lalu, kemampuannya meraup  suara fanatik sama sekali  tak bergeser  dari angka 32 - 34%, dan sepertinya potensi masa lalu tersebut terjaga, bahkan  terbukti mampu mengantarnya melenggang berkontestasi kembali di Pilkada 2020 ini.

Lalu siapa  Muh. Yusri  M. Nur, calon wakilnya?  Sebenarnya  tokoh ini tak asing bagi khalayak, sebab pria  kelahiran Desa Kire (Mateng) ini memiliki kematangan politik  tak diragukan, terbukti,  bahwa setelah sukses di KPU menghasilkan bupati  pertama daerah ini, ia kemudian merambah karier politik pada Partai Demokrat  dan sukses  merebut  5 kursi. Profile  Yusri sebagai tokoh panutan kalangan muda kian bersinar, sebab selain merupakan kader senior HMI ,ia juga merupakan perintis KNPI Pasangkayu. Bahkan setelah lengser dari Demokrat dan membesut Partai Perindo , ia sukses meraih 3 kursi DPRD pasangkayu,dan kali ini ia juga sukses duduk sebagai anggota DPRD  Sulbar Periode ini.

Gambaran  latar belakang, potensi politik serta situasi dan kondisi saat ini akibat pandemi Covid-19, menjadi sedikit absurd , sebab beberapa tahapan dan proses pelaksanaan Pilkada tak lagi diperbolehkan bersentuhan dengan massa. Sehingga pada akhirnya, kerja-kerja politik Kandidat  maupun tim pemenanganlah yang akhirnya menentukan. Selain itu, issu-issu  sentral masing-masing  kubu akan memberi andil  dalam perolehan suara pada 9 Desember 2020 mendatang. Merdekaaa.

(Adam Kawilarang)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.