Baca Juga
Warga membuat saluran air |
Mamuju Utara – Dalam suasana kesal ada juga kreatifitas. Itulah yang dialamai
warga Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra). Karena sudah berhari-hari
rumahnya digenangi air setinggi 30 sampai 50 centimeter, akibat beberapa hari diguyur hujan. Sementara perhatian
dan tindakan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Matra lebih dari kurang. Maka
di Jalan Abdul Malik, Dusun Labuang,
Kelurahan Pasangkayu terpaksa membongkar
aspal yang tepat berada di jalan.
Puluhan rumah warga digenangi luapan air hujan akibat buruknya drainase kota, justru tidak membuat Pemerintah Kabupaten Matra turun tangan mencarikan solusi bagaimana cara agar genagan air yang terjadi dalam kota Kabupaten Matra bisa terurai, sehingga membuat warga kesal dan mengambil inisiatif membongkar jalan yang baru - baru ini selesai di aspal pada bulan Desember 2015 lalu.
Pemandangan menarik warga di Jalan Abd Malik yang terpaksa harus membongkar aspal untuk membuat saluran air yang baru terabadikan kamera wartawan. Itu juga adalah tamparan bagi pemerintah setempat.
Puluhan rumah warga digenangi luapan air hujan akibat buruknya drainase kota, justru tidak membuat Pemerintah Kabupaten Matra turun tangan mencarikan solusi bagaimana cara agar genagan air yang terjadi dalam kota Kabupaten Matra bisa terurai, sehingga membuat warga kesal dan mengambil inisiatif membongkar jalan yang baru - baru ini selesai di aspal pada bulan Desember 2015 lalu.
Pemandangan menarik warga di Jalan Abd Malik yang terpaksa harus membongkar aspal untuk membuat saluran air yang baru terabadikan kamera wartawan. Itu juga adalah tamparan bagi pemerintah setempat.
Salah seorang warga yang enggan namanya
disebutkan mengatakan bahwa tidak ada jalan lain selan membongkar aspal untuk membuat saluran pengaliran air
yang menggenangi rumah beberapa warga.
"Mau bagaimana lagi pak. air sudah
lima hari mengenangi rumah, namun sampai saat ini tidak ada upaya baik dari
dinas PU (Pekerjaan Umum, red) dan Tata
Ruang yang turun tangan mengatasi genangan air yang terjadi dalam kota,"
ujar warga tersebut bersimbah peluh.
"Dari pada tergenang air terus menerus dan tidak ada tindakan nyata dari pemerintah, yah apa boleh buat terpaksa aspal dibongkar agar air yang tergenang bisa mengalir dan tidak lagi merendam rumah - rumah warga," tambahnya.
"Dari pada tergenang air terus menerus dan tidak ada tindakan nyata dari pemerintah, yah apa boleh buat terpaksa aspal dibongkar agar air yang tergenang bisa mengalir dan tidak lagi merendam rumah - rumah warga," tambahnya.
(Ed/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar