![]() |
Proyek rabat beton MP3KI tahun 2014 yang sudah rusak parah (foto:metu tamangkoa) |
Mamasa – Terbengkalainya
Proyek Percepatan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) di
Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) ditengarai adanya
Tindak Pidana Korupsi di dalamnya. Karena itu pihak Kepolisian Resor (Polres) Mamasa
sedang mendalaminya. Begitu dikatakan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal
(Reskrim) Polres Mamasa, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Syamsuriansa, SE, Selasa
(23/02/2016).
Dikatakan lebih lanjut oleh
Syamsuriansa bahwa pihak Reskrim telah menyurati dan meminta keterangan 24
orang terkait dengan proyek MP3KI tersebut. Berdasarkan sejumlah keterangan serta
bukti yang berhasil dihimpun menurut Kasat Reskrim tersebut, besar dugaan telah
terjadi tindak pidana korupsi.
“Sementara ini kami telah melakukan
penyelidikan, berkordinasi dengan BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan,
red) Perwakilan Sulbar untuk lakukan audit investigasi. Juga akan berkordinasi
dengan PU (Pekerjaan Umum, red) provinsi serta tim ahli lainnya kemudian
melakukan peninjauan lokasi,” papar Syamsuriansa.
Syamsuriansa juga katakan kalau
pihak Reskrim sudah memiliki sejumlah bukti dokumen yang menguatkan dugaan
tipikor tersebut. Dalam waktu yang tidak lama, setelah berkordinasi dengan
pihak-pihak terkait, serta dilakukannya gelar perkara. Maka status penyelidikan
bisa ditingkatkan ke penyidikan dan tersangkanya akan ditentukan.
Baca Juga
AKP Syamsuriansa, SE |
Proyek MP3KI yang tersandung masalah
dikucurkan pada tahun anggaran 2014 di Kecamatan Tabulahan dialokasikan terbagi
dua paket antara Kelurahan Lakahang
dengan Desa Burana dengan jarak 6,800,meter. Dengan rincian obyek berupa rabat beton, 22 unit plat deuker, 1 unit
jembatan. Kemudian antara Desa Periangan
dengan Desa Tabulahan dengan jarak 5. 765 meter, untuk pembangunan rabat beton,
plat deuker 27 unit, jembatan 2 unit, pagar pinggir sungai 500 meter. Menelan
anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 2. 950.540 000 (dua milyar
sembilan ratus lima puluh juta lima ratus empat puluh ribu rupiah).
Menurut beberapa tokoh masyarat dan tokoh pemuda Desa Periangan yang mewakili
warga masyarakat kedua desa tersebut,
kepada media ini katakan bahwa pekerjaan rabat beton jalan desa periangan hanya
65% yang selesai, 27 unit plat deuker tidak
selesai, pagar sungai 500 meter berlokasi di dekat pekuburan Desa Periangan tidak
selesai.
Bantuan dana MP3KI tahun 2014 ini di laksanakan oleh fasilitator teknik
Desa Periangan, Muliono, Budiman. Sedangkan Bang Sura’ sebagai pasilitator tehnik
lapangan Kecamatan Tabulahan selaku pegawas pembangunan.
Ia itu jalan poros ke desa burana dan jalan
poros desa periangaan sepanjang 12565 m.
yang selesai di kerjakan hanya 65% selesai yang tidak selesai 35 % tidak dikerjakan .
Selain tidak selasai sebagaimana
mestinya, masyarakat Desa Periangan
mengeluhkan rusak pekerjaan rabat beton tersebut. Bahkan
masyarakat di 4 desa, Desa Peu,’ Tabulahan, Gandang Dewata dan Desa Salu Leang
yang menggunakan jalur tersebut ikut juga mengeluh karena jalan semakin
berlumpur dan hancur.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar