Cari di Blog Ini

Followers

Monday, March 21, 2016

Ada apa, Kadis dan Kades Beda Pendapat Soal Percetakan Sawah di Desa Botteng?

Baca Juga



Kades Hadrash dan Kadis Ir Mambu, MT
Mamasa   Percetakan sawah baru di Desa Botteng, Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tahun anggaran 2014 dan dilaksanakan akhir 2015, membuat Kepala Desa Botteng, Hadrash berang. Kepada wartawan, Rabu (16/03/2016), ia katakan kalau kegiatan tersebut  tidak tepat sasaran.

“Sepengatahuan kami, kisaran anggaran untuk percetakan sawah di Desa Botteng Rp 300 juta dengan areal pembukaan sawah yang ditargetkan 30 hektar. Namun kemudian tanpa kami ketahui sebabnya diaihkan ke Tapalina, Kecamatan Mambi. Jadi Desa Botteng, tepatnya di Dusun Katakata hanya  hanya dapatkan 15 hektar. Hasil pengamatan kami di lokasi percetakan, dari 15 hektar yang ditergetkan paling hanya 5 hektar yang selesai,” papar Hadrash.

Hadrash juga sangat menyesalkan, kegiatan pelaksanan cetak sawah baru tersebut, karena  ada yang hanya memperbaiki sawah lama. Akibatnya sawah tersebut tidak bisa dikelola untuk tahun ini. Butuh waktu satu tahun lagi menunggu dan ditata secara manual agar bisa ditanami.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Hortikultura (DPPH) Kabupaten Mamasa, Ir Mambu, MT, Senin (21/03/2016), katakan kalau benar ada pengalihan lokasi percetakan sawah dari Botteng ke Tapalina. Pertimbangannya ada kesempakatan antara kelompok tani pengelola kegiatan, hingga lokasinya di pindahkan.

“Menurut mereka, kelompok tani penerima di Desa Botteng tidak sanggup mengelola karena kesulitan memasukkan alat kerja (escavator). Makanya sepakat dengan kelompok tani di Tapalina untuk dialihkan. Itu lebih baik, sebab dananya bisa diserap. Rugi kalau dikembalikan,” kata Mambu.

Alasan pengalihan lokasi ini keliatanya tidak memiliki urgensi tinggi. Sebab alasan pemidahan lokasi kegiatan hanya dibenarkan karena faktor bencana alam dan  situasi sosial yang krusial seperti daerah konflik atau situasi perang.

Tentang areal yang kurang dari yang ditargetkan, Mambu katakan kalau pihaknya, sudah lakukan perifikasi secara detail sebelum menerbitkan  rekomendasi dalam pencairan dana pada kelompok tani. Untuk meyakinkan, Mambu memanggil stafnya bernama Joni yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Namun Joni sedikit gelagapan ketika dipertanyakan besaran areal lokasi sawah yang dicetak di Desa Botteng dan Tapalina. Lelaki yang sehari-hari berdinas di Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP)  ini tidak bisa menyebutkan secara detail hasil pencatatannya.

“Saya tidak tahu pastinya, barapa hektar di Desa Botteng dan Tapalina. Karena dokumen lengkapnya ada di Pak Ali Rahmat,” katanya.
Sementara Ali Rahmat tidak ada di tempat. Menurut Mambu yang bersangkutan isin menjeguk orang tuanya di Mamuju karena sakit.

Karena ketidakpastian keterangan dari staf teknisnya terkait besar jumlah areal cetakan sawah baru di Desa Botteng dan Tapalina. Kepada Kepala DPPH ditawarkan oleh para jurnalis untuk sama-sama turun ke lokasi, menunjukkan lokasi sawah baru yang telah dicetak tersebut dengan didampingi Kepala Desa Botteng. Namun Mambu, keliatan ragu untuk menurunkan stafnya yang terkait dengan hal ini.
LS

    

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.