Baca Juga
Kades Hadrash dan Kadis Ir Mambu, MT |
“Sepengatahuan kami, kisaran anggaran untuk percetakan
sawah di Desa Botteng Rp 300 juta dengan areal pembukaan sawah yang ditargetkan
30 hektar. Namun kemudian tanpa kami ketahui sebabnya diaihkan ke Tapalina,
Kecamatan Mambi. Jadi Desa Botteng, tepatnya di Dusun Katakata hanya hanya dapatkan 15 hektar. Hasil pengamatan
kami di lokasi percetakan, dari 15 hektar yang ditergetkan paling hanya 5
hektar yang selesai,” papar Hadrash.
Hadrash juga sangat menyesalkan, kegiatan pelaksanan
cetak sawah baru tersebut, karena ada yang
hanya memperbaiki sawah lama. Akibatnya sawah tersebut tidak bisa dikelola untuk
tahun ini. Butuh waktu satu tahun lagi menunggu dan ditata secara manual agar
bisa ditanami.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Hortikultura (DPPH) Kabupaten Mamasa, Ir Mambu, MT, Senin
(21/03/2016), katakan kalau benar ada pengalihan lokasi percetakan sawah dari
Botteng ke Tapalina. Pertimbangannya ada kesempakatan antara kelompok tani
pengelola kegiatan, hingga lokasinya di pindahkan.
“Menurut mereka, kelompok tani penerima di Desa Botteng
tidak sanggup mengelola karena kesulitan memasukkan alat kerja (escavator).
Makanya sepakat dengan kelompok tani di Tapalina untuk dialihkan. Itu lebih
baik, sebab dananya bisa diserap. Rugi kalau dikembalikan,” kata Mambu.
Alasan pengalihan lokasi ini keliatanya tidak memiliki
urgensi tinggi. Sebab alasan pemidahan lokasi kegiatan hanya dibenarkan karena
faktor bencana alam dan situasi sosial
yang krusial seperti daerah konflik atau situasi perang.
Tentang areal yang kurang dari yang ditargetkan, Mambu
katakan kalau pihaknya, sudah lakukan perifikasi secara detail sebelum
menerbitkan rekomendasi dalam pencairan
dana pada kelompok tani. Untuk meyakinkan, Mambu memanggil stafnya bernama Joni
yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Namun Joni sedikit gelagapan
ketika dipertanyakan besaran areal lokasi sawah yang dicetak di Desa Botteng
dan Tapalina. Lelaki yang sehari-hari berdinas di Bidang Prasarana dan Sarana
Pertanian (PSP) ini tidak bisa
menyebutkan secara detail hasil pencatatannya.
“Saya tidak tahu pastinya, barapa hektar di Desa Botteng
dan Tapalina. Karena dokumen lengkapnya ada di Pak Ali Rahmat,” katanya.
Sementara Ali Rahmat tidak ada di tempat. Menurut Mambu
yang bersangkutan isin menjeguk orang tuanya di Mamuju karena sakit.
Karena ketidakpastian keterangan dari staf teknisnya
terkait besar jumlah areal cetakan sawah baru di Desa Botteng dan Tapalina. Kepada
Kepala DPPH ditawarkan oleh para jurnalis untuk sama-sama turun ke lokasi, menunjukkan
lokasi sawah baru yang telah dicetak tersebut dengan didampingi Kepala Desa
Botteng. Namun Mambu, keliatan ragu untuk menurunkan stafnya yang terkait
dengan hal ini.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar