Baca Juga
Joni (foto: Andi Udin) |
Mamasa – Meskipun menuai interupsi kecil atas
piagam swasembada pangan yang diraih Kabupaten Mamasa. Namun kabupaten di
quarles Pulau Sulawesi ini, telah banyak berubah dari puluhan tahun yang silam.
Dimana Mamasa dulu adalah daerah terbelakang dan tertinggal, penduduknya hidup
cukup sulit di bidang pangan.
Kini Mamasa, menurut
Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat, Joni, Rabu
(02/03/2016), perubahan mendasar di bidang primer (sandang, papan dan pangan,
red) memang cukup signifikan hingga mampu mandiri. Menurutnya rakyat Mamasa
mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling mendasar.
“Saya kira setelah
memasuki usia 14 tahun di Mamasa ini sudah banyak perubahan. Pembangunan jalan
dengan baik untuk memenuhi hak-hak hidup rakyat. Kalaupun terjadi ketidakpuasan
atas apa yang telah diperbuat oleh pemerintah, itu lumrah saja. Tetapi yang
pastinya, sebagai aparat pemerintah, kami tetap bekerja sebagaimana mestinya
demi rakyat,” papar Joni.
Untuk bidang
pengairan menurut Joni, pemerintah daerah telah bekerja secara all out
mengotimalkan sejumlah irigasi. Ini menjadi penting dan sejalan dengan program
pemerintah pusat dalam rangka mendukung kedaulatan pangan. Karena pengairan
menurutnya menjadi sangat vital bagi pengembangan dan peningkatan produksi
pertanian, khususnya padi.
“Pengembangan dan
optimalisasi irigasi itu, bagian dari intensifikasi pertanian. Kemudian pada
muaranya nanti akan meningkatkan produksi petani,” tambahnya.
Karena itu menurut
Joni pula, masyarakat dan semua pihak terkait, sejatinya memberi apresiasi dan
dukungan seluas-luasnya bagi kerja bidang pengairan. Juga kepada rekanan mitra
pemerintah secara konsisten harus bekerja dengan baik sesuai mekanisme dan
aturan yang ada. Sehingga hasil pekerjaan tersebut, khususnya untuk irigasi,
bisa memberi manfaat kepada masyarakat.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar