Cari di Blog Ini

Followers

Tuesday, March 8, 2016

Jelang 14 Tahun Kabupaten Mamasa, Kehidupan Rakyat Semakin Membaik

Baca Juga

H Ramlan Badawi
Menyonsong 14 tahun Kabupaten Mamasa, lenterasulawesi.blogspot.com berwawancara lansung dengan Bupati Mamasa, Drs H Ramlan Badawi, MH di ruang kerjanya, Seni (07/03/2016). Dituturkan oleh bupati ke-3 Bumi Kondo Sapata Wai Sapalelean, bahwa apa yang telah dicapai sekarang ini, telah mendukung perbaikan-perbaikan hidup rakyat. Sehingga kabupaten di quarles Pulau Sulawesi ini, bisa mengejar ketertinggalan  dari  kabupaten yang telah maju.

“Kita bersyukur karena daerah ini telah mencapai usia yang ke-14. Tentu di daerah ini ada banyak suka dan duka dalam dinamika pembangungan. Ada keberhasilan yang kita sudah capai dan ada juga yang sementara kita perjuangkan dari apa yang kita belum capai.”

Bupati H Ramlan Badawi yang  di  Salurindu, 13 Oktober 1960 ini menguraikan bahwa kebutuhan dasar rakyat atas ketersedian kebutuhan primer, sandang (pakaian), pangan (pangan) dan papan (perumahan) sudah mencapai taraf singinifikan. Sehingga rakyat Mamasa mampu untuk bekerja dan berinovasi untuk mendukung pembabangunan yang sementara digalakkan oleh pemerintah.

“Kesemuanya ini dapat tercapai karena, stabilitas dan keamanan di Kabupaten sudah semakin kondusif sejak tahun 2008 silam. Dalam arti kata, tidak ada lagi konflik-konflik krusial  di daerah ini. Adapun riak-riak kecil masih ada, ya itulah romantikanya demokrasi.”

Hal penting yang telah mencapai peningkatan dijelaskan oleh bupati yang berlatar belakang “Omar Bakri” ini. Pertama, pendidikan pendidikan pendidikan secara umum sedah semakin membaik, sarana dan prasarana pendukung pendidikan sudah terpenuhi. Anak-anak usia sekolah dasar telah mendapatkan kesempatan pendidikan yang layak. Juga untuk sekolah lanjutan menengah dan atas, pemerintah dari tahun ke tahun semakin memajukannya.

Untuk upaya memajukan pendidikan di Kabupaten Mamasa, H Ramlan Badawi telah mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dengan pengkuhan menjadi Duta Gerakan Bayar Balik. Sebuah penghargaan ini karena sang bupati ini dinilai memiliki keaktifan dan peran dan kontribusi besar dalam pengembangan dunia pendidikan lima tahun terakhir di Mamasa. Termasuk didalamnya adalah riwayat hidup Bupati Mamasa ini yang awalnya berprofesi sebagai guru, tapi kemudian mampu menjadi pimpinan daerah Mamasa.

Tribun Timur melansir bahwa Gerakan Bayar Balik ini merupakan program untuk menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk mengingat kembali masa lalunya kemudian melakukan sesuatu bagi sekolah yang telah membuatnya sukses kini. Lalu, melakukan sesuatu karena masa lalu untuk masa mendatang yang lebih cerah dalam bentuk Gerakan Bayar Balik.

 “Ini karena kebersamaan dan kekompakan jajaran pendidikan didalamnya jajaran guru dan siswa di Mamasa. Penghargaan ini akan menjadi cambuk untuk saya agar terus berkarya dan harapan saya bisa mewujudkan Mamasa menjadi contoh pelaksanaan pendidikan yang baik," katanya, kepada di tribun-timur.com.

Penghargaan ini agar para pimpinan daerah menjadi penggerak awal lahirnya gerakan besar untuk membuat semua orang tersadar bahwa mereka punya utang masa lalu yang wajib dibayarkan kembali untuk masa depan yang lebih baik. Selain Ramlan, sebanyak 24 kepala daerah se-Indonesia juga memperoleh penghargaan serupa. Namun untuk provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), hanya H Ramlan Badawi yang mendapatkan.

“Rupanya ada penelitian khusus yang memantau kapala daerah yang cukup aktif dan memberi perhatian pada pendidikan. Juga karena memang saya dari guru, sehingga tahu seperti apa itu pendidikan. Saya juga suka singgah di sekolah-sekolah. Kami juga prioritaskan pendidikan dalam penganggaran. Memperhatikan  tunjangan guru daerah terpencil, sertifikasi  dan lain sebagainya untuk kesejahteraan guru, karena tanpa kesejahteraan, guru tidak mungkin mengajar dengan baik,” papar Ramlan.

Dalam bidang kesehatan yang menjadi hal penting untuk kemajuan rakyat Mamasa, Bupati H Ramlan Badawi katakan kalau sementara dalam pembenahan untuk mencapai tarap yang lebih baik. Dengan difungsikannya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Kondo Sopata di Pena, Kecamatan Balla, akan memberi layanan kesehatan yang semakin baik bagi masyarakat.

“Kita juga telah mengupayakan tersedianya dokter ahli untuk  pelayanan kesehatan seperti interna, beda, kandungan dan syaraf. Untuk  itu pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran 2 milyar rupiah untuk insentif dokter ahli. Jadi sekitar 15 juta per-bulan untuk dokter ahli tersebut. Sebab bagaimana mau datang ke Mamasa kalo kita  tidak menyiapkan tunjangan yang mamadai. Karena daerah Mamasa, memang cukup sulit. Tapi demi kesehatan masyarakat, kita upayakan itu,” tambahnya.  

Dalam  bidang Infrastruktur  jalan sudah mengalami peningkatan yang bisa menunjang kemajuan ekonomi rakyat. Apalagi dengan semakin membaiknya jalan poros Polewali – Mamasa dan Mamuju- Mamasa sementara diperbaiki. Itu memudahkan akses ke Mamasa. Sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Kalau di bidang pertanian yang menopang kehidupan rakyat, produksi beras Mamasa mencapai pososi yang baik, Mamasa mampu menjual beras, Bukan lagi membeli beras. Karena akses untuk meningkatkan hasil pertanian semakin mudah, pmerintah telah memudahkan pembelian pupuk, obat-obatan dan sebagainya. Kesadaran para petani dengan bantuan TNI dan para penyuluh, pertanian semakin optimal,” tuturnya pula

Secara keseluruhan, kerhasilan telah banyak dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Mamasa tersebut menurut H Ramlan Badawi dapat dilihat dari indikator, menurunya keluhan-keluhan masyarakat atas kebutuhan-kebutuhan mendasar.
Meskipun  begitu, H Ramlan tidak memungkiri  masih banyak yang sementara dibenahi yang masuk dalam program, agar Mamasa lebih maju ke depan.
“Tapi kami tetap berusaha untuk bekerja lebih baik dan tingkatkan kependulian pada rakyat. Karena itu kuncinya.”

Pada akhir penuturannya, H Ramlan Badawi menguraikan bagaimana sektor pariwisata harus dikembangkan dan terus dimaksimalkan. Karena ini merupakan sektor penting di Kabupaten Mamasa. Karena setelah Surat Keputusan  (SK) Gubernur Sulbar tahun 2003 silam  yang menetapkan  Mamasa sebagai destinasi wisata. Tentunya perlu ditindaklanjuti.  

“Memang kita perlu dukungan anggaran untuk memajukan sektor wisata Mamasa. Karena selama ini hanya bersumber dari dari APBD Mamasa, maka belumlah maksimal. Tetapi ke depan pemerintah akan berusaha lebih baik lagi. Karena di Mamasa banyak obyek wisata menjajikan, alamnya masih orsinal dengan hawa sejuk, budaya unik dan menarik oleh sejumlah tarian dan upacara-upacara adat.” Tutup Bupati H Ramlan Badawi.

LS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.