Baca Juga
Bupati H Agus Ambo Djiwa dan armada sampah |
Matra - Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar) dengan Bupati Ir H Agus Ambo Djiwa, MP bertekad majukan daerah dengan star point menata semaksimal mungkin Kota Pasangkayu. Termasuk menata system persampahan di bakal Smart City tersebut .
Seperti dituliskan dalam release info Bappeda Mamuju Utara ke pembaca LENTE RA SULAWESI. Dengan adanya pola kumpul – angkut - buang sampah dari sumber (domestik) ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) lalu diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampai kapanpun masalah sampah tidak akan selesai karena pada akhirnya akan mengalami penumpukan sampah di TPA. Sedangkan lahan TPA dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun dan seterusnya seolah menyempit. Ini bom waktu apabila tidak ada pengurangan sampah.
Menyadari ini, Bupati Mamuju Utara Bupati Agus Ambo Djiwa didampingi Kepala Bappeda Utara Firman, S.Pi, MP dan tim ambil langkah serius dalam menangani sampah di Kabupaten Matra dan berkunjung ke TPST Mulyosari Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menerapkan 3 R, yakni Reduce, Reuse dan Recycle guna mempelajari sistem pengolahan sampah terpadu, Rabu (22/02/2017) lalu.
Di lokasi beroperasinya TPST Mulyosari ini didirikan dan dikelolah secara mandiri oleh masyarakat sekitarnya dengan wadah Kelompok Swadaya Masyarakat Mulyosari Bersatu, Bupati Matra dan tim menyaksikan dan mendapat informasi bahwa TPST 3R itu telah mampu mengelola sampah dengan volume 64 m3/hari dari sekitar di Kawasan Mulyosari. Seperti dijelaskan Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TPST Mulyosari.
Penanganan sampah dengan konsep 3 R, mereka mempunyai tugas masing-masing, mulai memilah sampah yang masuk ke TPST hingga pengelompokan jenis sampah, seperti plastik,besi, karet, sterofom, tulang dan sampah organik yang langsung diolah menjadi kompos, secara bertahap berhasil menuntaskan permasalahan sampah di wilayah di kota tersebut.
Sementara itu Bupati Ir. Agus Ambo Djiwa, MP tegaskan, akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penanganan sampah, sehingga Kabupaten ini menjadi bersih dan nyaman.
“Kita komitmen masalah sampah di Kabupaten Mamuju Utara terkhususnya di kota pasangkayu harus segera diatasi. Harapan Kita, Kota yang bersih dan nyaman bisa terwujud di Pasangkayu,” ujar Bupati.
Bupati H Agus Ambo Djiwa juga uraikan, kesadaran dari masyarakat dalam sampah ini juga termasuk kunci dalam keberhasilan menangani sampah ini. Ketika pemerintah menggenjot untuk mengatasi permasalahan sampah, dan tidak adanya kesadaran dari masyarakat untuk bersama-sama bekerjasama menangani sampah ini,maka hasilnya akan nol.
Pada sisi lain, Kepala Bappeda Mamuju Utara Firman, S. Pi, MP, katakan bahwa pengelolahan sampah ini termasuk dalam Visi Misi Bupati Mamuju Utara. Dengan menerapkan 3 R dalam pengelolahan sampah, manajemen pengelolahan sampah di kabupaten mamuju utara akan lebih efektif penanganannya ketika dilakukan secara mandiri oleh masyarakat yakni penanganan berbasis masyarakat.
Firman rincikan, pemerintah akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat dalam rangka pengelolahan sampah mandiri, membuka peluang kemitraan kepada masyarakat yang berminat melakukan pengelolahan sampah mandiri, mendorong dan memfasilitasi pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelolahan persampahan, mendorong dan menfasilitasi pembentukan Asosiasi KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) pengelolahan sampah dan memfasilitasi dan memperluas jaringan penanganan sampah mandiri berbasis masyarakat skala perkotaan dan perdesaaan.
(kontribusi
Bappeda Mamuju Utara/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar