Cari di Blog Ini

Followers

Tuesday, February 28, 2017

Petani Sayuran Dusun Rantelemo, Butuh Sentuhan Serius dari Pemerintah?

Baca Juga


Petani sayuran di Dusun Rantelemo
Petani sayuran di Dusun Rantelemo
Mamasa – Pasca Kepala Dinas (Kadis)  Pertanian Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Ir Mambu, MT meninjau  centra pengembangan sayuran  lereng bukit  Kelompok  Tani (KT)  Mesakada di Dusun Rantelemo, Desa Bumbung Batu,Kecamatan Mamasa  pekan lalu. Terkait  persiapan Program Gerakan Tanam Cabai  yang digalakkan pemerintah. Ternyata  KT pesayur  ini masih sangat  butuh sentuhan serius.

Hasil  bincang-bincang dengan sejumlah ibu-ibu di lokasi sentra sayur tersebut menyebutkan bahwa  KT-nya sudah terbentuk 10 tahun yang lalu. Produksi dan pemasaran mereka mengalami  stagnasi  karena kendala pupuk, obat-obatan serta akses  jalan menuju lokasi belum terjangkau kendaraan, mereka hanya berjalan.

Hanya karena keuletan petani-petani sayur di Rantelemo tersebut sehingga mereka tetap mempertahankan berkebun di lereng-lereng dengan sistem teras-teras. Sebab itu adalah salah satu potensi yang mereka kembangkan mengingat kondisi morfologi Dusun Rantelemo yang tidak rata.
Tabita (37), salah seorang petani sayur yang di temui di kebunnya yang terjal, Selasa (28/02/2017) katakana harapannya kepada pemerintah, agar diberi bantuan  pupuk yang cukup. Itu untuk menstimulasi mereka dalam menghasilkan produk yang lebih baik, demi mencapai  harga yang lebih optimal.

“Harga sawi hanya Rp. 2000 per-ikat. Karena kecil-kecil. Sebab kami kesulitan pupuk kandang yang biasa kami datangkan dari Pinrang,” ujarnya.

Sementara  itu Kepala Desa (Kades) Bumbungbatu, Pua Labbi yang ditemui pada hari yang sama di kediamannya katakan, petani sayur di Dusun sudah lama. Bahkan sudah membentuk kelompok dan telah mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten untuk pengembangannya.

“Kami liat potensi perkebunan sayur di Dusun Rantelemo, cukup menjanjikan. Apalagi masyarakat di sana sudah mengupayakannya sudah cukup lama. Mereka cukup ulet dan trampil mengolah tanah-tanah mereka. Tinggal bagaimana terus dikembangkan sehingga menjadi sentra sayur-sayuran dengan produksi yang baik serta berkualitas,” tambah Kades Bumbungbatu.

Selain butuh pupuk, obat-obatan dan akses jalan, petani-petani sayur  di Dusun Rantelemo masih menggunakan alat-alat yang sangat sederhana untuk menggarap tanah. Ini tentunya perlu menjadi catatan dalam upaya memajukan pesayur-pesayur di dusun paling ujung Desa Bumbungbatu.
LS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.