Cari di Blog Ini

Followers

Saturday, June 24, 2017

Kepemimpinan Yang Selalu Bersama Rakyat

Baca Juga

H. Ramlan Badawi
H. Ramlan Badawi
Untuk kebaikan dan kemajuan Kabupaten Mamasa, kami sajikan secara bersambung bunga rampai pemikiran Drs. H. Ramlan Badawi, MH yang diambil dari Buku "Drs. H. Ramlan Badawi, MH. Harapan  Mayarakat Mamasa  Untuk  Mandiri Dalam Kehidupan Berkeadilan, Demokratis Dan Sejahtera" yang ditulis Taufik AAS P dan Andi Waris Tala, bakal diterbitkan oleh Aliansi Wartawan Mamasa (Alwama).
Redaksi
Fenomena  kepemimpinan yang pro-rakyat adalah kepemimpinan yang memberikan pelayanan, bukan kepemimpinan yang dilayani. Degan kepemimpinan bersatu dengan rakyat,   pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan masyarakat dengan banyak  turun ke lapangan. Sehingga  ia dapat memahami masala secara benar dan solusi yang diberikan juga tepat.

Kita jangan terjebak dengan model kepemimpinan yang hanya  cukup dengan duduk di belakang meja dan mengandalkan laporan para bawahan. Karena itu  biasanya kurang utuh memahami  masalah yang ada di masyarakat. Andaikata  ada  pemimpin yang mengambil jarak dengan masyarakat yang dipimpinnya, dipastikan   kurang memiliki  kepekaan empati sosial.

Saya berharap,  tidak  ingin menjadi seorang pemipin yang dijauhi oleh rakyat, karena tida merasakan ruh dan kehadiran seorang pemimpin di tengah-tengahnya. Sebab  kalau kehadiran saya tidak dirasakan oleh rakyat  Mamasa,  berarti  sebagai seorang pemimpin saya telah gagal.  Sebagai  bupati  saya  harus  merakyat  dan masyarakat  tidak canggung untuk bertemu atau mengungkapkan masalahnya.

Saya percaya dan menyadari  bahwa komunikasi itu penting untuk mendapatkan umpan balik terhadap kebijakan yang saya lakukan, atau untuk memahami masalah yang dihadapi rakyat. Ada kebiasaan-kebiasaan yang saya  bangun sejak menjadi bupati  pada tahun 2011 silam, bahwa pintu rumah jabatan bupati  terbuka lebar-lebar bagi masyarakat, dimana mereka bisa berkomunikasi dengan bupati. Kita tidak menginginkan adanya sekat pemisah antara masyarakat dan bupatinya. Karena bupati juga adalah anggota masyarakat yang mendapatkan kepercayaan untuk memimpin.

Untuk memahami masyarakat Mamasa arti sesungguhnya, sebagai bupati saya tentu berinteraksi dan berkomunikasi secara lansung dengan  mereka, membicarakan banyak hal tentang persoalan-persoalan yang dihadapi oleh mereka. Juga membicarakan banyak  hal untuk kemajuan Mamasa. Interaksi dan komunikasi dengan masyarakat tersebut  tidak ada aturan yang begitu formal dan dimana saja, baik itu di tempat-tempat tertentu dalam pertemuan resmi, di kantor, rujab dan sebagainya. Sebagai bupati saya harus setiap setiap saat bila diperlukan. Karena dalam pemikiran saya dengan komunikasi yang baik dan dekat dengan masyarakat, berbagai hal dapat dikerjakan.

Sebagai pemerintah dan rakyatnya, kita  ingin selalu bersama rakyat Mamasa, menjadikan rumah jabatan adalah tempat yang teduh dan lapang bagi seluruh lapisan rakyat Mamasa. Siapa saja boleh berkunjung tanpa melalui aturan protokoler yang berlebih-lebihan

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.