Baca Juga
Ilustrasi (tribunews.com) |
“Kalau data penerima sertifikasi guru yang ada di Sigi
sudah kita laporkan semua ke keuangan, namun di keuangan sendiri yang melakukan
input kembali, katanya ada data yang masuk error dan harus diperbaiki,” kata
Sekretaris Dikbud Sigi, Rilce Hikmati, Senin (24/06).
Kata dia, pihaknya dan keuangan sudah melakukan pertemuan
untuk melakukan perbaikan data jumlah penerima sertifikasi sebanyak 1334 orang
itu. Menurutnya, total dana yang akan dicairkan pada bulan Juni nanti adalah
sebesar Rp15 miliar lebih. “Mereka janji paling cepat 28 Juni ini pembayaran
sudah dilakukan di masing-masing rekening. Tapi itu juga belum pasti,
tergantung proses yang dilakukan oleh pusat,” ujarnya.
Pihaknya juga sangat berharap, pembayaran sertifikasi ini
bisa dilakukan sekaligus di TW I dan TW II, mengingat saat ini sudah memasuki
TW II. Sementara salah seorang guru di Sigi yang enggan dikorankan namanya,
berharap, dana sertifikasi TW I ini segera dicairkan, karena merupakan hak
mereka yang tidak bisa ditunda.
“Kami tidak tahu persis apa persoalannya sehingga ada
keterlambatan pembayaran sertifikasi TW I ini. Kita sangat berharap sertifikasi
ini bisa dicairkan segera karena banyak kebutuhan yang harus ditunaikan,”
harapnya.
Sebelumnya, pihak Komisi I DPRD Kabupaten Sigi telah
menggelar rapat dengar pendapat dengan Dikbud setempat, terkait belum cairnya
tunjangan sertifikasi dari 1334 guru pada Triwulan I Tahun 2019. Hingga akhir
Juni ini, hak para guru tersebut belum juga dibayarkan oleh Dikbud Kabupaten
Sigi.
“Oleh sebab itu komisi I menegur keras Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan. Kalau seluruh daerah tidak terbayarkan, kita maklum, tapi ini
hanya Sigi yang belum dibayarkan. Tentunya ini jadi pertanyaan,” ungkap Ketua
Komisi I DPRD Sigi, Ilyas Nawawi.
(HADY/Ard/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar